HarianPapua.co – Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi baru saja menghilangkan nyawa seorang Polwan di Kota Jayapura setelah menabraknya dengan brutal dalam keadaan mabuk, Rabu (16/06) pagi tadi. Sebagai seorang pejabat negara, kelakuan Wakil Bupati Yalimo yang kedapatan mabuk berat merupakan tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi Papua karena memiliki pejabat yang bar-bar dan tidak menunjukan jiwa kepemimpinan yang baik.
Erdi Dabi, seharusnya berada di Yalimo untuk membangun Kabupaten di pegunungan tengah Papua itu. Namun justru didapati mabuk-mabukan dan mengendarai kendaraan dengan brutal sehingga menghilangkan salah satu anggota Polda Papua dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Bakal Calon Bupati Yalimo
Selain jabatannya sebagai Wakil Bupati aktif, Erdi Dabi juga tengah mempersiapkan dirinya untuk maju sebagai calon Bupati Yalimo untuk periode 5 tahun mendatang. Namun dengan kejadiaan yang terjadi, sudah selayaknya KPU Provinsi Papua tidak merekomendasikan Erdi untuk maju sebagai calon Bupati.
Pertama, dengan mentalitas suka mabuk-mabukan seperti demikian, sulit rasanya bagi seorang pejabat negara untuk membangun daerahnya karena kebiasaan buruk mabuk membuat pejabat tersebut hilang kreativitas dan kemampuan berpikir kritis untuk membangun daerah. Kemudian, dengan mental suka minum, cukup membahayakan birokrasi di Kabupaten Yalimo karena pucuk pimpinan tidak bisa dijadikan teladan dalam berkehidupan dengan ramah dan santun di tengah masyarakat.
Alasan kedua, sebagai seorang tersangka pembunuhan dengan tabrakan brutal, Erdi Dabi memang pantas didiskualifikasi dari pencalonannya sebagai calon Bupati Yalimo karena harus menyelesaikan kewajibannya mengikuti seluruh proses hukum yang ada. Hukuman berat pun sepertinya wajib dirasakan karena telah menghilangkan nyawa seorang aparat keamanan negara yang sedang dalam menjalankan tugas negara. Belum lagi dengan kesedihan keluarga korban yang seperti terkena petir di siang bolong karena harus kehilangan orang yang dikasihi untuk selama-lamanya.
Discussion about this post