HarianPapua.co – Seperti tak kehabisan akal, para pengusaha miras yang sudah dilarang mengangkut minuman keras melalui pesawat kargo kembali berulah di Bandara Mozes Kilangin, Timika. Kali ini miras jenis Whisky Mansion House 350ml berusaha diselundupkan seorang warga berinisial RSS dengan rute penerbenangan Timika – Ilaga, Kabupaten Puncak pada Sabtu (26/09) kemarin.
Beruntung petugas darat bandara yang hendak mengangkut barang haram tersebut ke pesawat mengetahui keberadaan miras karena curiga dengan bunyi botol ketika mengangkat 2 kardus yang dituliskan “daging babi es“. Setelah dibongkar, memang benar miras sebanyak 144 paket (botol) akhirnya diamankan.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Teknis Operasi, Keamanan, dan Pelayanan Darurat UPBU Mozes Kilangin TImika, Anton Pasoro membenarkan pihaknya telah mengamankan ratusan botol miras tersebut. Petugas diakui sempat kecolongan dengan melihat tulisan daging babi, namun akhirnya mengetahui keberadaan miras dengan kondisi barang yang mencurigakan.
“Saat dilakukan loading, petugas mencurigai dua karton besar itu. Karena tercatat atau manifetsnya daging babi. Namun sebelum diloading dilakukan pemeriksaan ada keanehan, yakni saat diangkat ada guncangan keras seperti benda cair,” katanya, Sabtu (26/09).
Anton menambahkan, setelah mengetahui bahwa 2 kardus bagasi tersebut merupakan miras, maka pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Polsek Kawasan Bandara Mozes Kilangin Timika agar kasus ini ditindaklanjuti.
Sementara itu ketika dihubungi terpisah, Kapolsek Kawasan Bandara Mozes Kilangin Timika, Iptu Andi Batilu mengakui kasus ini sudah ditangani dan sedang meminta keterangan sejumlah saksi termasuk petugas bandara. Sedangkan pelaku RSS yang mengirimkan barang, masih mengelak dan mengatakan bahwa dirinya hanya selaku kurir yang bertugas mengirimkan barang tersebut.
Guna penyelidikan lebih lanjut, Iptu Andi menjelaskan barang bukti sudah diamankan sambil melacak dari mana asal barang tersebut. “Kami masih melakukan pemeriksaan. Barang bukti 144 botol itu sudah kami amankan,” tukasnya.
Discussion about this post