• Tentang Kami
  • Sitemap
Jumat, April 16, 2021
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
Harian Papua
27 °c
Jayapura
  • Berita Papua
    mesak nawipa

    Mahasiswa Papua Meninggal Dalam Pesawat

    Mengenang Tragedi “Uncen Berdarah”

    Mengenang Tragedi “Uncen Berdarah”

    susi air

    Penerbangan Menuju Puncak Jaya Dihentikan

    Mampir ke Nabire, Jangan Lupa Beli Jeruknya

    Mampir ke Nabire, Jangan Lupa Beli Jeruknya

    SD sorong

    Aktivitas SD di Sorong Dibubarkan Aparat Satgas Covid-19

    KRI Tarakan 905

    KRI Tarakan-905 Tiba di Sorong

    Space X

    Masyarakat Biak Marah Presiden Jokowi?

  • Nasional
  • Internasional
  • Berita Unik
  • Teknologi
  • Wisata dan Kuliner
    telaga sarawandori

    Kalau ke Serui, Jangan Lupa Mampir di Telaga Sarawandori

    Yen Beba, Serpihan Surga di Kabupaten Manokwari

    Yen Beba, Serpihan Surga di Kabupaten Manokwari

    Pantai Harlem, Kesederhanaan Dan Kekayaan Lain Alam Papua

    Pantai Harlem, Kesederhanaan Dan Kekayaan Lain Alam Papua

    Satu Lagi Keajaiban Papua, Telaga Biru Wopersnondi di Biak Timur

    Satu Lagi Keajaiban Papua, Telaga Biru Wopersnondi di Biak Timur

    Keindahan Alam dan Harmonisasi Umat Beragama Bersatu di Teluk Patipi

    Keindahan Alam dan Harmonisasi Umat Beragama Bersatu di Teluk Patipi

    Berburu Sunset Di Pantai Lampu Satu Merauke

    Berburu Sunset Di Pantai Lampu Satu Merauke

    Pulau Ahe, Surga Kecil di Lepas Laut Nabire

    Pulau Ahe, Surga Kecil di Lepas Laut Nabire

    Berburu Sunrise dan Sunset di Dermaga Kaipuri, Pulau Kurudu

    Berburu Sunrise dan Sunset di Dermaga Kaipuri, Pulau Kurudu

    Menikmati Cantiknya Pulau Nau di Waropen

    Menikmati Cantiknya Pulau Nau di Waropen

  • Berita Papua
    mesak nawipa

    Mahasiswa Papua Meninggal Dalam Pesawat

    Mengenang Tragedi “Uncen Berdarah”

    Mengenang Tragedi “Uncen Berdarah”

    susi air

    Penerbangan Menuju Puncak Jaya Dihentikan

    Mampir ke Nabire, Jangan Lupa Beli Jeruknya

    Mampir ke Nabire, Jangan Lupa Beli Jeruknya

    SD sorong

    Aktivitas SD di Sorong Dibubarkan Aparat Satgas Covid-19

    KRI Tarakan 905

    KRI Tarakan-905 Tiba di Sorong

    Space X

    Masyarakat Biak Marah Presiden Jokowi?

  • Nasional
  • Internasional
  • Berita Unik
  • Teknologi
  • Wisata dan Kuliner
    telaga sarawandori

    Kalau ke Serui, Jangan Lupa Mampir di Telaga Sarawandori

    Yen Beba, Serpihan Surga di Kabupaten Manokwari

    Yen Beba, Serpihan Surga di Kabupaten Manokwari

    Pantai Harlem, Kesederhanaan Dan Kekayaan Lain Alam Papua

    Pantai Harlem, Kesederhanaan Dan Kekayaan Lain Alam Papua

    Satu Lagi Keajaiban Papua, Telaga Biru Wopersnondi di Biak Timur

    Satu Lagi Keajaiban Papua, Telaga Biru Wopersnondi di Biak Timur

    Keindahan Alam dan Harmonisasi Umat Beragama Bersatu di Teluk Patipi

    Keindahan Alam dan Harmonisasi Umat Beragama Bersatu di Teluk Patipi

    Berburu Sunset Di Pantai Lampu Satu Merauke

    Berburu Sunset Di Pantai Lampu Satu Merauke

    Pulau Ahe, Surga Kecil di Lepas Laut Nabire

    Pulau Ahe, Surga Kecil di Lepas Laut Nabire

    Berburu Sunrise dan Sunset di Dermaga Kaipuri, Pulau Kurudu

    Berburu Sunrise dan Sunset di Dermaga Kaipuri, Pulau Kurudu

    Menikmati Cantiknya Pulau Nau di Waropen

    Menikmati Cantiknya Pulau Nau di Waropen

No Result
View All Result
Harian Papua
No Result
View All Result
Home Berita Unik

Dulu Phuyakha, Kenapa Sekarang Lebih Terkenal Dengan Sentani?

Harian Papua by Harian Papua
10 Agustus 2020
in Berita Unik
2 min read
0
Dulu Phuyakha, Kenapa Sekarang Lebih Terkenal Dengan Sentani?

Foto: Istimewa

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

HarianPapua.co – Jauh sebelum masa kemerdekaan, wilayah Sentani dan sekitarnya oleh masyarakat lokal disebut Phuyakha. Sebutan ini berawal ketika Sentani yang dulunya masih hutan perlahan-lahan mulai ada penghuni di akhir abad 18.

Sejumlah penduduk dari Nafri, Kayu Batu dan beberapa wilayah di dekat perbatasan RI-PNG saat itu mulai hijrah menuju Sentani dan bermukim di pinggiran-pinggiran danau. Wilayah yang tadinya kosong, tak ada penghuni, mulai terlihat ada kehidupan, itulah arti dari Phuyakha.

Kini di pinggiran Danau Sentani telah didiami lebih dari 20 kampung yang mungkin tidak terlalu asing di telinga kita seperti kampung Netar, Ifale, Hobong, Babrongko, Dondai, Yobhe, Yahim, Putali, Yoboi, Yakonde, Doyo Lama, hingga ke Sosiri.

Lalu kenapa justru Sentani, yang sebutannya lebih popular ketimbang Phuyakha sebutan aslinya?

Dituliskan dalam Buletin Dafonsoro yang terbit di sekitar tahun 1960-an, asal muasal kata Sentani mulai perkenalkan pada jaman kolonial Belanda. Masyarakat Sentani terkenal mengandalkan hasil perkebunan dan pertaniannya sebagai makanan pokok, atau orang-orang yang hidup dari hasil bertani (asal kata “tani”)

Dengan kondisi tanah yang subur di bawah kaki Gunung Cycloop, Belanda ketika itu melihat Sentani sebagai wilayah yang berpotensi untuk dijadikan pusat pertanian. Rencana ini dimaksudkan agar Sentani dapat memasok buah-buahan dan sayur-sayuran menuju Holandia (kini Jayapura). Itulah kenapa Sentani sebenarnya merupakan singkatan dari Sentral Pertanian.

Dulu Belanda juga pernah merencanakan penanaman kelapa, kopi, dan coklat dalam skala yang besar di Sentani, namun karena bencana banjir yang kerap melanda akhirnya hasil pertanian tersebut tidak maksimal. Jika ke Sentani, hasil-hasil pertanian ini masih bisa kita jumpai di beberapa tempat, tentunya dengan jumlah yang tidak terlalu banyak karena pertumbuhan alih fungsi lahan yang sangat cepat oleh pemerintah daerah.

Berita Lainnya  Intip Jernihnya Danau Uter di Kabupaten Maybrat yang Bikin Takjub
What’s your Reaction?
+1
+1
+1
+1
+1
+1
+1
Facebook Twitter Email
Tags: Alam PapuaBerita UnikPhuyakaVisit Papua

Discussion about this post

#TrendingTopic

  • susi air

    Penerbangan Menuju Puncak Jaya Dihentikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ricuh Di Mimika, Peluru Nyasar Tembus Dada Seorang Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berburu Sunrise dan Sunset di Dermaga Kaipuri, Pulau Kurudu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adiknya Tewas, Edo Kondologit Marah Besar ke Polisi

    253 shares
    Share 253 Tweet 0
  • Penadah Handphone Curian Diamankan di Jayapura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harian Papua

Melihat lebih dekat tentang budaya, alam, kuliner dan berbagai peristiwa terkini di Bumi Cenderawasih

  • Disclaimer
  • T & C
  • Privacy & Policy

© 2016 - 2021 Harian Papua - Lebih Dekat Lebih Papua

No Result
View All Result
  • Berita Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Berita Unik
  • Teknologi
  • Wisata dan Kuliner

© 2016 - 2021 Harian Papua - Lebih Dekat Lebih Papua

Go to mobile version