HarianPapua.co – Hadirnya pandemi Covid-19 di Bumi Cenderawasih memang cukup meresahkan pasalnya satu per satu korban jiwa berjatuhan lantaran virus yang berasal dari negeri tirai bambu, Cina, tersebut.
Alhasil, setiap gerak-gerik masyarakat di batasi oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain perkantoran, per Kamis 30 Agutus 2020 dari pantauan media HarianPapua.co masih banyak institusi pendidikan yang masih belum juga dibuka sepenuhnya.
Ada memang yang buka sebentar untuk proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka antara guru dan siswa (dengan mengikuti protokol kesehatan) dan ada pula jam-jam belajar yang mengharuskan para pelajar untuk belajar daring atau online dari rumah masing-masing seperti mengerjakan tugas yang diberikan dan lain sebagainya.
Sayangnya, proses belajar daring atau online ini pun menuai banyak keluhan dari para pelajar yang datang dari latar belakang keluarga dengan status ekonomi yang bisa dibilang di bawah rata-rata sehingga untuk belajar daring atau online pun mereka tidak mampu.
Alasannya jelas klasik yaitu tidak memiliki sarana belajar yang diperlukan seperti ponsel pintar yang digunakan untuk melihat tugas yang diberikan oleh para pengajar. Lantas, apakah yang menjadi langkah pemerintah dalam menanggapi keluhan para penerus bangsa yang terganjal sistem ekonomi hanya untuk memperoleh sebuah pengetahuan?
Semoga dengan berjalannya waktu Pemerintah Provinsi Papua tidak menutup mata adn mampu melihat akan kebutuhan yang menjadi dasar bagi para penerus bangsa untuk dapat memiliki ilmu pengetahuan sebanyak mungkin agar kelak dapat membangun Tanah Papua sebagaimana mestinya tanah ini dibangun.
Discussion about this post